Pembuatan Biodiesel Dari Biji Karet Dengan Proses Alkoholisis Sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Ekonomis

Kiagus Ahmad Roni, Sri Martini

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak yang semakin hari semakin meningkat, seiringnya semakin bekembangnya industrialisasi dan juga masyarakat yang menggunakan kendaraan semakin banyak jumlahnya. Jika ditinjau dari sumber BBM fosil yang semakin menipis, merupakan tantangan untuk mencari sumber energy terbaharukan. Salah satunya yaitu, pembuatan biodiesel dengan menggunakan minyak nabati sebagai bahan baku. Dan disini menggunakan biji karet sebagai bahan baku biodiesel dengan proses alkoholisis. Pembuatan biodiesel menggunakan NaOH sebagai katalis. Salah satu tujuan dari penelitian ini, agar diperoleh komposisi baik bahan atau kondisi operasi yang optimal. Proses alkoholisis diterapkan pada seperangkat alkoholisis dengan labu leher tiga yang dilengkapi oleh kondensor, agitator, serta thermometer. Setiap sepuluh menit cuplikan diambil kemudian dianalisa sehingga diketahui kinetika serta konversi reaksi yang terjadi. Pada penelitian ini diperoleh kondisi optimal berada pada temperature operasi 110oC, rasio minyak dan etanol 5:1, kadar katalis sebanyak 2%, dengan waktu operasi 50 menit, dan kecepatan pengadukan sebesar 200rpm. Dengan kondisi ini diperoleh konversi sebesar 89,04%.

Keywords

Alkoholisis; Biodiesel; Minyak Biji Karet; NaOH

References

Anita Dyah Morina, (2019). Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Menggunakan Katalis Lempung Teraktivasi Dengan Variabel Jumlah Katalis Dan Suhu Reaksi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Andaka, G. (1990). Alkoholisis Minyak Biji Karet dengan Etanol pada Tekanan lebih dari Satu Atmosfer Memakai Katalisator Asam Khlorid. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.

Griffin, R. C. (1955). Technical Methods of Analysis. 2 ed. pp. 107- 110.McGrawHill Book

Joko Susanto dkk. (2016). Sintesis Biodiesel dari Minyak Biji Kapuk Randu dengan Variasi Suhu pada Reaksi Transesterifikasi dengan Menggunakan Katalisator NaOH dan Rasio Minyak/Metanol.

Johnstone, R. E. and Thring, M. W. (1957). Pilot Plant Models and Scale Up Method in Chemical Engineering. pp. 66-67. McGrawHillBookCompany,Inc. NewYork

Roni, Kiagus Ahmad. (2012). Pembuatan biodiesel biji kepuh (sterculia foetida l.) Dengan prosesalkoholisis dengan katalisator buangan proses perengkahan minyak bumi pertamina unit ii palembang.

Roni, Kiagus Ahmad. (2016). Alkoholisis Minyak Goreng Bekas (Jelantah)Pada Tekanan Lebih Dari Satu AtmosferDengan Katalisator Buangan ProsesPerengkahan Minyak Bumi Unit III Palembang

Sasuta Andre, (2018). Pengaruh Komposisi Biodiesel Minyak Jarak Dan Biodiesel Minyak Jagung Dengan Waktu Reaksi 60 Menit Dan Temperatur Reaksi 60˚c Terhadap Sifat Campuran Biodiesel. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Roni, Kiagus Ahmad. (2020). Alkoholisis Minyak Jagung (Zea Mays (L)) Dengan Menggunakan Katalis NaOH Pada Tekanan 1 atm. Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang.

Roni, Kiagus Ahmad, Legiso, dan Gusmiatun. (2020). Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Katalisator Buangan Proses Perengkahan Minyak Bumi Pertamina Unit Pengolahan III. Palembang:Universitas Katolik Musi Charitas

Westerterp, K. R., Swaaij, W. P. M. V., and Beenackers, A. A. C. M. (1984). Chemical Reaktoris Design and Operation. P. 16, John Wiley and Sons. New York.