Perbandingan Karakteristik Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah Hasil Proses Transesterifikasi Berkatalis NaOH, CaO Superbasa, dan Zeolit
Abstract
Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pengembangan proses Produksi biodiesel adalah ketersediaan katalis yang mudah diperoleh dan harganya murah. Secara umum katalis yang paling banyak digunakan dalam proses transesterifikasi adalah NaOH, namun dalam beberapa tahun terakhir penelitian untuk memanfaatkan jenis katalis lainnya seperti zeolit, dan CaO superbasa juga telah dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik biodiesel yang diproduksi dari bahan baku minyak jelantah dengan menggunakan katalis NaOH, CaO superbasa, dan zeolit. Proses reaksi transesterifikasi dilangsungkan dalam reaktor gelas dengan tipe reaktor tangki berpengaduk pada suhu 65oC, waktu reaksi 3 jam dengan kecepatan pengadukan 200rpm. Karakteristik biodiesel yang diuji yaitu densitas, viskositas, dan angka asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik biodiesel yang diperoleh dengan katalis NaOH, CaO superbasa, dan zeolit masing-masing adalah densitas (kg/m3) 872; 914; dan 918, viskositas (mm2/s) 2,93; 17,65; dan 17,34, angka asam (mg NaOH/g sampel) 0,56; 0,6; 0,6. Jika dibandingkan dengan karakteristik standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu densitas 850-890, viskositas 2,3-6,0 mm2/s dan angka asam max 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa hanya angka asam untuk biodiesel berkatalis CaO super basa dan biodiesel berkatalis zeolit yang tidak memenuhi standar SNI.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andalia, W dan Pratiwi I. (2018). Kinerja Katalis NaOH dan KOH ditinjau dari Kualitas Produk Biodiesel yang dihasilkan dari Minyak Goreng Bekas, Jurnal Tekno Global Vol. 7 (2): 66-73.
Atadashi, I.M., Aroua, M.K., Aziz, A.R.A., and Sulaiman, N.M.N. (2013). The effect of Catalyst in Biodiesel Production,: A Review, Journal of Industrial and Engineering Chemistry. Vol. 19 (1): 14-26.
Fanny W.A., Subagjo, dan Prakoso, T. (2012). Pengembangan Katalis Kalsium Oksida Untuk Sintesis Biodiesel, Jurnal Teknik Kimia Indonesia, Vol. 11(2): 66-73.
Gerpen J.V., Shanks B., Pruszko R., Clements D., and Knothe G. (2004). Biodiesel Production Technology. National Renewable Energy Laboratory: Cole Boulevard, Golden, Colorado.
Hadiah F. , Alfernando O., dan Sumbarin Y. (2011). Pengaruh Jumlah Katalis Dan Temperatur Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Biodiesel Dari Biji Jarak Pagar Dengan Metode Ester-Transesterifikasi Insitu, Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 17 (6): 20-27.
Nurhayati, Mukhtar, A., Gapur, A. (2014). Transesterifikasi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Katalis Heterogen CaO Dari Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) Kalsinasi 900C, Ind.Che.Acta Vol. 5 (1).
Pasae, Y. Noor Jalaluddin, Tjodi Harlim and Pirman. (2011). Production of Methyl Ester and Isopropyl Esther from Kepoh Oil as Intermediate Product Biodiesel Additive, Journal of Plantation Based Industry. 5(2): 98-103.
Pasae Y., Leste J., Bulo L., Tandiseno T., and Tikupadang, K. (2019). Biodiesel Production From Waste Cooking Oil With Catalysts From Clamshell, ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences. 14 (3): 596-599.
Refaat, A.A., N.K. Attia, H.A. Sibak, S.T. El Eheltawy, and G.I El Diwani. (2008). Production Optimazation and Quality assement of Biodiesel from Waste Vegetables Oil, Int. J. Environ. Sci. Tech, Vol. 5(1): 75 – 82.
Sharma, Y.C., Singh, B., and Upadhyay, S.N., (2008). Advancements in development and characterization of biodiesel: A review, Fuel 87 (2008) 2355–2373.
Zuhra, Husin, H., Hasita, F., dan Rinaldi, W. (2015). Preparasi Katalis Abu Kulit Kerang Untuk Transesterifikasi Minyak Nyamplung Menjadi Biodiesel, AGRITECH, Vol. 35 (1): 69-77.
Refbacks
- There are currently no refbacks.