Pengaruh Asap Cair Sebagai Biohandsanitizer Dengan Penambahan Essential Oil Daun Jeruk Nipis
Abstract
Inti Sari
Asap cair merupakan bahan baku alternatif pembuatan biohandsanitizer karena kandungan utamanya dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertunjuan mengetahui apakah asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku biohandsanitizerad, mengetahui daya hambat asap cair terhadap pertumbuhan bakteri dengan esensial oil dari bahan daun jeruk nipis. Metode yang digunakan yaitu proses produksi asap cair dengan cara pirolisis. Asap cair grade 3 di destilasi menghasilkan asap cair grade 1 dan 2. Pembuatan biohandsanitizer dilakukan dengan mencampurkan asap cair grade 1 dengan esensial oil. Perbandingan asap cair dan esensial oil yang memenuhi persyaratan 80:20 dengan nilai pH 4,55. Analisa Angka Lempeng Total (ALT) jika pertumbuhan mikroba pada media biakan semua jenis sampel yaitu <1,0x101, sehingga bahan baku yang digunakan sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba sebagaimana tujuan dari penelitian ini. Standar handsanitizer yang memenuhi persyaratan berada pada kisaran pH 4-10 (SNI 06-2588-1992) dan standar Angka Lempeng Total pada prodak handsanizer yaitu <1,0x103. Analisa GCMS, 31% kandungan dari asap cair adalah trans-caryophyllene merupakan senyawa organik efektif sebagai antibakterial.
Abstract
Liquid smoke is an alternative raw material for making biohandsanitizer because its main content can be used as an inhibitor of microbial growth. This study aims to determine whether liquid smoke can be used as a raw material for biohand sanitizers, to determine the inhibitory power of liquid smoke on bacterial growth with essential oil made from lime leaves. The method used is the process of producing liquid smoke by means of pyrolysis. Grade 3 liquid smoke is distilled to produce grade 1 and 2 liquid smoke. The biohandsanitizer is made by mixing grade 1 liquid smoke with essential oil. Comparison of liquid smoke and essential oil that meets the requirements of 80:20 with a pH value of 4.55. Analysis of Total Plate Number (ALT) if microbial growth in culture media for all types of samples is <1.0x101, so the raw materials used are very effective in inhibiting
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
D. Arief Budiman, Biomassa : anugerah dan berkah yang belum terjamah, Januari 20. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.
I. Walidah, B. Supriyanta, and Sujono, “Daya Bunuh Hand Sanitizer Berbahan Aktif Alkohol 59 % dalam Kemasan Setelah Penggunaan Berulang terhadap Angka Lempeng Total (ALT),” J. Teknol. Lab., vol. 3, no. 1, pp. 1–6, 2014.
S. La Tima, “Pemanfaatan Asap Cair Kulit Biji Mete Sebagai Pestisida,” J. Chem. Process Eng., vol. 1, no. 2, p. 16, 2016, doi: 10.33536/jcpe.v1i2.66.
W. Agustina, S. Sumpono, and R. Elvia, “Aktivitas Asap Cair Cangkang Buah Hevea Braziliensis Sebagai Anti Bakteri Staphylacoccus aureus,” Alotrop, vol. 1, no. 1, pp. 6–9, 2017, doi: 10.33369/atp.v1i1.2705.
M. Wijaya, T. Noor, T. Irawadi, and G. Pari, Karakterisasi Asap Cair Dan Pemanfaatannya Sebagai Biopestisida, vol. 9, no. 1. 2008.
E. P. Rini and E. R. Nugraheni, “Uji Daya Hambat Berbagai Merek Hand Sanitizer Gel terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus,” J. Pharm. Sci. Clin. Res., vol. 01, pp. 18–26, 2018, doi: 10.20961/jpscr.v3i1.15380.
R. Yuliani, “Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli,” vol. 12, no. 2, pp. 50–54, 2011.
N. M. E. Cahyani, “Daun Kemangi (Ocinum Cannum) Sebagai Alternatif Pembuatan Handsanitizier,” J. Kesehat. Masy., vol. 9, no. 2, pp. 136–142, 2014.
A. Asngad, A. B. R, and Nopitasari, “Kualitas Gel Pembersih Tangan ( Handsanitizer ) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol , Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya,” J. Bioeksperimen, vol. 4, no. 2, pp. 61–70, 2018, doi: 10.23917/bioeksperimen.v4i1.2795.
M. Mustafiah, “Pemanfaatan Asap Cair Dari Blending Limbah Biomassa Cangkang Sawit Dan Tempurung Kelapa Dalam Secara Pirolisis Menjadi Insektisida Organik,” J. Chem. Process Eng., vol. 2, no. 1, p. 36, 2017, doi: 10.33536/jcpe.v2i1.114.
D. N. Erlytasari, G. Wibisono, and R. Hapsari, “Efektivitas Asap Cair Berbagai Konsentrasi Sebagai Disinfektan Alat Klinik Gigi,” Diponegoro Med. J. (Jurnal Kedokt. Diponegoro), vol. 8, no. 4, pp. 1114–1123, 2019.
Y. I. Atika, “Uji potensi asap cair tempurung kelapa sebagai antiseptik dengan metode cuci tangan,” Fak. Farm. Univ. Jember, 2014.
A. D. Malambu, S. Bahri, H. Ys., Prismawiryanti, and A. R. Razak, “Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Terhadap Mutu, Total Bakteri, dan Waktu Simpan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asap,” KOVALEN J. Ris. Kim., vol. 7, no. 1, pp. 59–64, 2021, doi: 10.22487/kovalen.2021.v7.i1.14238.
Padil, Sunarno, and T. Andriyasih, “Pirolisis Cangkang Sawit menjadi Asap Cair (Liquid Smoke),” Pros. Semin. Nas. Tek. Kim. Oleo Petrokimia Indones., pp. 1–7, 2008.
S. Aprilia and W. Yanti, “Pemanfaatan Kulit Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Hand Sanitizer,” Innov. Islam. Educ. Challenges Readiness Soc. 5.0, no. Rukmana 2003, pp. 227–232, 2019.
Refbacks
- There are currently no refbacks.